MY TRIP MY ADVENTURE

My photo
Pasuruan, Jawa timur, Indonesia

Wednesday, 17 July 2019

Wisata Pantai Kenjeran Surabaya

Pada hari Minggu ,14 Juli 2019. Saya dan keluarga di ajak berwisata ke PantaiKenjeran Surabaya , oleh kakak Ipar saya. Berangkat dari Rumah pukul 05.30. Dan saya harus kerumah mertua di Mojokerto untuk menjemput kakak Ipar dan Anaknya, juga mertua laki-laki saya. pukul 08.00 saya sampai di rumah mertua saya, istirahat sekitar 1 jam. Pukul 09.00 saya berangkat ke pantai kenjeran Surabaya. Kami sengaja melewati jalur bisa, bukan jalur tol.Walaupun semua rombongan belum tahu jalur ke sana, akhirnya saya menggunakan GPS agar  bisa sampai di sana. Alhamdulillah, pukul 12.00 kami sampai disana.Tiket masuk yang bagi saya tidak begitu mahal, hanya 10.00 Per orang. Setelah masuk lokasi kami langsung makan siang, sambil menggelar tikar di bibir pantai. Nikmat rasanya makan bersama keluarga sambil melihat pantai.
Setelah makan siang , anak-anak mandi di pantai , saya sholat duhur.Sebelum pulang saya ingin ngopi sambil menimati Kupang lontong dan Sate Kerang, karena di sini banyak penjual kupang. Dan ke Pantai Kenjeran Tanpa menikmati Kupang Lontong dan sate kerang tidak afdol. Selesai makan kupang , kita lanjut perjalanan pulang. Pukul 14.00, rombongan pulang dan sampai di rumah sekitar pukul 16.00. Istirahat sebentar dan langsung pulang ke rumah di Ledug Prigen, karena anak saya persiapan masuk sekolah hari pertama. Semoga kita bisa kesana kembali.

Friday, 5 July 2019

WISATA PANTAI KELAPA DAN PANTAI SUNANBONANG DI TUBAN


Foto Masjid Agung Tuban
Hari Kamis tanggal 4 Juli 2019, pas bangun tidur istri saya minta refresing , pokoknya refresing naik bis. Tujuan awal ingin jalan jalan ke Surabaya. Tapi, setelah saya tawarkan ke Tuban, ternyata mau. Akhirnya kedua anak-saya bangunkan untuk ikut bersama. Berangkat sekitar pukul 07.00, dari rumah.  hanya saja  Ada keterlambatan karena, kami mencari E-toll, tidak ada, katanya servernya di Indomaret tidak connect, sampai di Sidoarjo. Akhirnya kami harus ke Bank Mandiri untuk isi E-Toll. Baru pukul 09.00, kita bisa masuk Toll Sidoarjo. Setelah itu kita keluar di pintu tol Manyar, dan  lanjut ke jalur Pantura. hingga pukul 12.00, kita nyampai di Kota Tuban. 



Foto Di Rumah Mbak Lely bersama Ex karyawan RTT
Sampai di Tuban hujan turun begitu derasnya di sertai petir, akhirnya awal kita mau langsung ke pantai tidak jadi, kita menuju masjid Agung Tuban di depan Alun alun. Sambil shalat duhur dan menunggu redanya hujan. hingga pukul 03.00, hujan baru reda, kita menuju ke pantai, awalnya ke panta sowan, ternyata masih jauh dari kota Tuban, karena keburu di tunggu teman - teman kerja yang dulu sama -sama kerja di hotel Resort Tuban Tropis, di rumah Mbak Leli. Akhirnya kita putar haluan cari pantai yang dekat, yaitu pantai Sunan Bonang kebetulan pantai ini dekat dengan kota Tuban, hanya beberapa menit kita sampai. Hingga pukul 04.00 kita bermain main di pantai , setelah itu menuju ke rumah Mbak Leli, alhamdulillah beberapa teman kerja menyambut di sana., hingga maghrib . Setelah itu saya kembali ke masjid Tuban. Rencana mau langsung pulang ke rumah, karena sudah malam dan capek, aku menginap di rumah ibu Kos , waktu aku dulu kerja di Tuban. Alhamdulillah, aku juga di sambut dengan baik. 
Foto di Rumah Ex Kos

Paginya selesai sarapan pagi aku melanjut pulang, Tapi, anak-anak minta ke pantai lagi karena, kemarin ke pantai belum puas, sehingga aku ajak lagi kepantai Kelapa yang masih dekat dengan kota Tuban. Aku masih ingat pantai ini dulu banyak kelapa dan semak semak, sekarang menjadi destinasi wisata di Tuban. Sekarang kondisinya sudah cantik, banyak orang jualan, di tambah permainan anak-anak, pengunjung pun banyak yang berkunjung ke sana. Hingga pukul 10.00, anak-anak dan saya mandi di pantai. Setelah itu kita melanjutkan ke Teman saya , yang dulu sama -sama bekerja di tuban sebagai koki, di hotel yang sama, namanya Suwaji, rumah nya di Mojopuro Gede. hingga pukul 15.00. Setelah itu kami langsung pulang , kami tidak lewat Tol, karena istri ingin lewat jalur biasa, biar agak lama, ternyata betul. Kita lewat bunderan dan keluar Krian, perjalanan cukup lama karena macet banyak truk atau kendaraan besar, kurang lebih memakan waktu 5 jam perjalanan, dan saya sampai di rumah Pukul .08.00. Alhamdulillah, walau tidak ada rencana saya bersama keluarga bisa bersilaturahmi dan wisata . semoga tahun depan kita bisa melakukannya lagi. 
Foto di pantai Sunan Bonang

Foto bersama Anakku di pantai SB

Foto di Pantai Kelapa

Foto Mandi di Pantai kelapa


Thursday, 27 June 2019

Wisata Ke Tanjung Papuma Tamansiswa Prigen

Wisata Ke Tanjung Papuma Tamansiswa Prigen


Rabu, 20 Mei 2015. Perguruan Tamansiswa Prigen (SMP Taman Dewasa Prigen & SMA Taman Madya Priegn), mengadakan acara wisata ke Tanjung Papuma Jember. Pukul 06.00 Siswa Siswi dan  Pamong sudah berkumpul di Perguruan Tamansiswa.
Tepat Pukul 07.00, Bis Dari Eko Tour mulai meninggalkan pelataran Perguruan Tamansiswa Prigen. Bis keluaran Januari 2015, terasa nyaman untuk di naiki.

Pukul 12 .15 Rombongan wisatawan domestik, dari Kecamatan Prigen, tiba di lokasi Pantai Watu Ulo. Bis di parkir di Pantai Watu Ulo, Karena tujuan ke Tanjung Papuma. Dari Pantai Watu Ulo kita bisa naik Ojek dengan biaya Rp. 20.000 untuk dua orang dan  Rp. 15.00. untuk satu orang, Atau bisa jalan kaki sama-sama. Kemarin yang naik ojek pamong yang bawah anak , sedang yang lain jalan kaki bersama- sama. Jarak tempuh sekitar 2 Kilo meter, dengan waktu sekitar 30 menit. dengan kondisi jalan yang tanjakan- dan turun yang lumayan terjal, naik perbukitan. Karena jalan bersama-sama di tambah pemandangan yang Ciamik , membuat perjalanan tidak terasa.
Tepat pukul 13.00, rombongan nyampai di bibir Tanjung Papuma, yang aku cari dulu adalah Musholah, karena belum shalat dhuhur. Bersama para pamong kita shalat  dan sebagian mendampingi Siswa-siswi  melihat indahnya view di lokasi pantai. Selesai shalat,  semua pamong menikmati nikmatanya ikan bakar di salah satu lapak /warung sekitar pantai dan menikmati segarnya Es Degan, sambil memandang deburan ombak.

Selesai menikmati hidangan ikan bakar, semua pamong pada menyebar ke pantai , ada yang bermain air , ada yang cari kerang, saya sendiri berjalan menyuri Pantai Tanjung Papuma hingga aku temukan lokasi yang paling tinggi, yaitu di perbukitan dimana di sana ada semacam gazeboh tempat peristirahatan wisatawan, sambil melihat kanan-kiri hamparan laut yang luas , di sampingnya juga perbukitan . Sehingga membuat kita semua merasah kerasan tinggal di sana.
Foto ini saya ambil dari perbukitan Tanjung Papuma/ di gazebo sore pukul 16.00
dan di bawah ini kata orang disana  namanya watu Lumpang, yang hanya bisa di lihat dari atas perbukitan

 Foto di atas Gazebo , hati hati kalau selfi di sana di bawahnya jurang yang amat terjal, beberapa hari yang lalu ada yang terjatuh dan tidak di temukan rimbanya, karena di bawahnya adalah laut lepas/ samudra.Tak terasah, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, aku segerah Mandi dan shalat Ashar, sambil menunggu anak-anak yang masih betah di pantai. karean di lokasi tidak ada mikropon untuk mengondisikan anak-anak, sehingga kami susah untuk mengumpulkan ank-anak. akhirnya saya dan Pak sundoro, jalan kaki  pelan-pelan menyusuri jalanan menuju parkiran Bis di Pantai Watu Ulo hingga tepat pukul 17.15. Kita melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang kami ingin membeli Oleh-oleh untuk keluarga, hanya saja cuman ada beberapa penjual oleh-oleh yang sangat sekali tidak lengkap, ini masukan untuk Pemda di sana agar di lengkapi lagi.Tiba di Kecamatan Prigen/Perguruan Tamansiswa Prigen pukul, 12.30. Semoga suatu saat bisa kesana lagi Tanjung Papuma.

Wisata Kawah Putih


 WISATA KAWAH PUTIH



Pada hari Minggu, 8 November  2015. Saya bersama Pendamping dan Operator PKH Kabupaten Pasuruan , Melakukan Study Banding ke Dinas Sosial bandung. Selesai acara Study Bandung dilanjut dengan kunjungan wisata ke Kawah Putih,  Pasar baru, Cibaduyut dan rencana terakhir ke Trans Studio, namun waktu yang tidak memungkinkan akhirnya ke studio Trans di batalkan. Acara Study Banding dan Wisata yang semestinya saya lewati dengan suka cita, malah berakhir tidak mengenakkan bagi aku, karena waktu aku jalan-jalan pagi, aku di gendam oleh sekelompok orang di sekitar Hotel Wilton, dan sempat di ajak keliling -keliling, hingga ke ATM. Untung aku dikembalikan ke hotel dengan selamat walau semua uang di dompet di ambil. Semogah engkau yang mengambil /menggendam aku di ampuPni dosa-dosanya. berikut foto wisata di Bandung.
Foto bersama teman Pendamping PKH Kab. Pasuruan

Foto menuju lokasi Kawah Putih

Foto lokasi kawah Putih


Wisata Bendungan Selorejo

 BENDUNGAN SELOREJO

Hari Sabtu, 2 Januari 2016, Diawal Tahun baru, Saya dan keluarga sebenarnya sudah persiapan untuk pulang ke rumah di Ledug Prigen Pasuruan. Karena kakak istriku pingin ngajak rekreasi sekaligus menghabiskan Tahun baru, mumpung masih ada waktu libur . Akhirnya kita batalkan untuk pulang. Dan rekreasi yang kita pilih adalah ke Bendungan Selorejo, sekalian aku nostalgia ke sana. Selorejo sekarang beda dengan waktu awal aku ke sana , sekitar tahun 1990, dimana air bendungan sampai di bibir lokasi parkir. sekarang kalau mau naik perahu harus jalan cukup jauh, karena debit air sangat berkurang sekali, dan sekarang ada jembatan goyang yang cukup bagus dan menantang adrenalin pengunjung. Jembatan ini menghubungkan ke lokasi pemandian. Untuk pemandangan masih bagus sekali. berikut .




Jembatan goyang


Honey Moon di Jogjakarta

HONEY MOON DI JOGJAKARTA

    Pada tanggal 14 September 2017, adalah hari Ulang Tahun Pernikahanku yang ke 16, atau tepatnya tanggal 14 September 2001 kami melangsungkan pernikahan, di Balongbendo - Krian- Sidoarjo. Acara Ulang Tahun pernikahan ini kami raya kan secara sederhana dengan menggelar tasyakuran bersama keluarga sambil membuat tumpeng mini. Yang kami bagi-bagi pada keluarga dan tetangga dekat. Selesai acara kami ingin mengingat kenangan waktu kita honey moon di Jogjakarta. Kalau dulu kita berdua, kali ini kami bertiga , yaitu Saya, Istri, dan Anak saya yang kedua Arla Siti Aqila Mutiallah, Anak Yang Pertama Muhammad Ghozal Izzulhaq Mutiallah, Tidak Mau ikut , karena sekolah.

Saya berangkat Hari Rabu, tanggal 20 September, Selesai Rapat di Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Rapat selesai pk. 15.00. Saya langsung menuju Stasiun Kereta Api Gubeng Surabaya, karena mulai awal kita ingin naik kereta Api. Sesampai di stasiun tiket sudah habis yang  untuk jurusan ke Jogja. Akhirnya saya menuju ke Terminal Bis Bungurasih. Kami beli Tiket Bis Eksekutif, agar perjalanan nyaman dan lebih cepat,  ternyata tidak ada bedanya dengan naik Bis biasa. Bisnya lambat nyampai di Jogja. Berangkat Pk. 17.00, sampai di Jogja pk 01.30. Kami turun di Janti dan naik Taksi jurusan ke Jl. Sosrowijayan, saya sengaja untuk nginap di Hotel Oriza, sebagaimana kami Honeymoon 16 tahun yang lalu. Tapi karena nyampai sudah malam dan hotel di sana begitu juga Hotel Oriza tujuan awal juga fool booking. Akhirnya kami menyerah yang penting dapat kamar, dan  alhamdulillah kami dapat hotel namanya , hotel Bahagia yang berjarak beberapa meter dari Hotel Oriza.

  Kami bangun pagi - pagi sekali, langsung  jalan-jalan sambil cari sarapan pagi, kebetulan di pinggir jalan ada orang jualan Gudek namanya Bu Menuk, saya sarapan pagi Gudek Bu menuk, Rasanya enak dan sambal goreng ceceknya pedasnya sangat nendang. Selama dua hari kami bertiga menghabiskan waktu di jogja, kami hanya ngantar istri belanja pakaian, dan wisata kuliner di sepanjang Marioboro dan Pasar Bringharjo. Waktu ke Kraton sudah tutuk Pk. 16.00 ke sana. Tak apa memang kita mulai awal tujuan ke Jogja tidak ingin ke mana-mana , tapi hanya ingin merayakan Ulang tahun pernikahan dan mengingat kenangan manis berdua.

 Malam terakhir di Jogja saya sengaja keluar sendiri  sekitar pk. 12.00, di sepanjang Jl. Marioboro masih cukup ramai pas kebetulan hari Jumat tanggal 21 September hari Libur. Saya menikmati malam sendiri karena Istri dan anak capek dan tertidur pulas. Saya nongkrong sambil menikmati Mie Kluntung dan sambil mendengarkan lagu-Iwan Fals yang dinyanyikan oleh Kelompok musik pengamen jalanan.

Kami Check Out dari hotel , setelah selesai shalat Jumat dan alhamdulillah sudah dapat tiket karena sudah pesan sebelumnya. Pukul 16.30, Kereta mulai jalan dan saya sampai di Stasiun Gubeng Surabaya Pk.10.00. Lalu naik Taksi ke Terminal bungurasih karena mobil aku parkir di sana. Sampai dirumah sekitar pukul 01.00. Alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat. Semogah Tuhan memberikan kesempatan lagi aku dan keluarga berlibur lagi Ke sana.

Monday, 17 June 2019

Bale Kambang Dulu dan Sekarang


WISATA BALEKAMBANG DULU DAN SEKARANG

Pintu Masuk Wisata Bale Kambang

Pada waktu masih kuliah saya sering mengunjungi tempat tempat wisata di  Malang dan sekitarnya. Karena kebetulan saya kuliah di Malang. Waktu tidak ada kuliah atau liburan saya sempatkan untuk datang ke tempat -  tempat wisata di Malang, selain untuk refresing ya hanya jalan-jalan saja. Tempat wisata itu antara lain di daerah batu, yang dulu sering terkenal dengan tongkrongannya di Pujon  tempat jagung bakar (rumah payung), daerah Pantai, Ngeliyep, kendang merak, dan Balekambang. Dulu tempat  wisata favoritnya para mahasiswa  adalah pantai Ngeliyep dan Balekambang, yang lainnya belum ada. Masih teringat di fikiran saya , waktu ke Bale Kambang, jalannya masih susah dan jelek sekali, Orang jualan di pesisir pantai masih bisa di hitung dengan jari, dan lokasinya cukup bersih.
Tepi pantai

Pantai masih surut

Tapi setelah beberapa tahun saya tidak pernah datang ke sana, baru hari ini Minggu, 16 Juni 2019, yang kebetulan di sekolah kami Perguruan Tamansiswa ada acara rutinan keluarga besar Tamansiswa Prigen setiap tahun sekali, yaitu acara kumpulan keluarga. Kita sekalian ada acara wisata di Bale Kambang.

Kita start dari Perguruan Tamansiswa Prigen,  sekitar pukul 06.30, dan sampai di Rumah Bapak imam, di desa Sumber Manjing Kulon, sekitar pukul 09.00. Agak cepat , karena kita lewat jalan tol yang baru dan masih gratis, sehingga kita bisa menghemat waktu sekitar 2 jam.
Pukul 10.00, Acara di mulai, hingga pukul 13.00. setelah itu kita berangkat ke tempat Wisata Bale Kambang, bersama rombongan dengan naik 2 Elf Long.Ternyata diluar dugaan saya, sudah beberapa tahun tidak kesana aku kira fasilitas jalan menuju tempat wisata sudah baik, lebar dan mulus.Tapi apa yang ku dapati, jalan menuju wisata Bale kambang Masih tetap seperti Dulu, tidak ada pelebaran jalan, dan banyak yang rusak, sehingga kita harus ekstra hati-hati bila bersalipan. Untuk jalan yang mendekati   Lokasi wisata sudah lebar dan sudah bagus. Mestinya pemerintah daerah Malang dalam hal ini yang punya wilayah, terus berbenah. Terutama untuk sarana jalan yang menuju ke tempat-tempat wisata , supaya di perlebar dan diperbaiki, tidak kayak sekarang masih banyak jalan yang rusak, sehingga para pengunjung banyak yang komplien, begitu juga saya.

Rest Are Tepi Pantai

Kita sampai di wisata Bale Kambang sekitar pukul, 13.30, hanya membutuhkan waktu 30 menit dari desa Sumber Manjing Kulon, andai kata Jalan di perlebar, dan Kondisi mulus saya yakin tidak sampai 30 menit. Sampai disana kita solat duhur, setelah itu kita berpisah sendiri-sendiri. Kebetulan saya masih –teringat masa lalu , ya.. tentu dengan orang-orang yang ada di hati, aku sengaja jalan sendiri, untuk mengingat masa-masa indah waktu itu, sambil menyusuri pantai mulai dari pintu gerbang, hingga ke ujung lokasi, yaitu di bukit atau padepokan. Dari sini saya merasakan perbedaannya dengan Bale Kambang Yang dulu, sekarang kebetulan akhir liburan, pengunjung membludak , sepeda dan mobil banyak sekali, dan penjual sudah begitu banyaknya, bibir pantai sudah di Beton cukup rapi sekali, hanya saja kondisinya sangat kotor sekali dengan sampah. Di bukit atau padepokan untuk sesembahan sekarang ada semacam candi yang cukup bagus, dan menambah penampilan pantai Bale Kambang, Flying Fog juga mulai ada. Semoga kedepan Bale Kambang akan lebih baik, dan kebersihan perlu di jaga, sehingga pengunjung bisa betah disana.

Padepokan Sesembahan mirip di tanah lot