MY TRIP MY ADVENTURE

My photo
Pasuruan, Jawa timur, Indonesia
Showing posts with label Tahun Baru 2017 di Pusaran Ka'bah. Show all posts
Showing posts with label Tahun Baru 2017 di Pusaran Ka'bah. Show all posts

Thursday, 27 June 2019

Wisata Ke Tanjung Papuma Tamansiswa Prigen

Wisata Ke Tanjung Papuma Tamansiswa Prigen


Rabu, 20 Mei 2015. Perguruan Tamansiswa Prigen (SMP Taman Dewasa Prigen & SMA Taman Madya Priegn), mengadakan acara wisata ke Tanjung Papuma Jember. Pukul 06.00 Siswa Siswi dan  Pamong sudah berkumpul di Perguruan Tamansiswa.
Tepat Pukul 07.00, Bis Dari Eko Tour mulai meninggalkan pelataran Perguruan Tamansiswa Prigen. Bis keluaran Januari 2015, terasa nyaman untuk di naiki.

Pukul 12 .15 Rombongan wisatawan domestik, dari Kecamatan Prigen, tiba di lokasi Pantai Watu Ulo. Bis di parkir di Pantai Watu Ulo, Karena tujuan ke Tanjung Papuma. Dari Pantai Watu Ulo kita bisa naik Ojek dengan biaya Rp. 20.000 untuk dua orang dan  Rp. 15.00. untuk satu orang, Atau bisa jalan kaki sama-sama. Kemarin yang naik ojek pamong yang bawah anak , sedang yang lain jalan kaki bersama- sama. Jarak tempuh sekitar 2 Kilo meter, dengan waktu sekitar 30 menit. dengan kondisi jalan yang tanjakan- dan turun yang lumayan terjal, naik perbukitan. Karena jalan bersama-sama di tambah pemandangan yang Ciamik , membuat perjalanan tidak terasa.
Tepat pukul 13.00, rombongan nyampai di bibir Tanjung Papuma, yang aku cari dulu adalah Musholah, karena belum shalat dhuhur. Bersama para pamong kita shalat  dan sebagian mendampingi Siswa-siswi  melihat indahnya view di lokasi pantai. Selesai shalat,  semua pamong menikmati nikmatanya ikan bakar di salah satu lapak /warung sekitar pantai dan menikmati segarnya Es Degan, sambil memandang deburan ombak.

Selesai menikmati hidangan ikan bakar, semua pamong pada menyebar ke pantai , ada yang bermain air , ada yang cari kerang, saya sendiri berjalan menyuri Pantai Tanjung Papuma hingga aku temukan lokasi yang paling tinggi, yaitu di perbukitan dimana di sana ada semacam gazeboh tempat peristirahatan wisatawan, sambil melihat kanan-kiri hamparan laut yang luas , di sampingnya juga perbukitan . Sehingga membuat kita semua merasah kerasan tinggal di sana.
Foto ini saya ambil dari perbukitan Tanjung Papuma/ di gazebo sore pukul 16.00
dan di bawah ini kata orang disana  namanya watu Lumpang, yang hanya bisa di lihat dari atas perbukitan

 Foto di atas Gazebo , hati hati kalau selfi di sana di bawahnya jurang yang amat terjal, beberapa hari yang lalu ada yang terjatuh dan tidak di temukan rimbanya, karena di bawahnya adalah laut lepas/ samudra.Tak terasah, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, aku segerah Mandi dan shalat Ashar, sambil menunggu anak-anak yang masih betah di pantai. karean di lokasi tidak ada mikropon untuk mengondisikan anak-anak, sehingga kami susah untuk mengumpulkan ank-anak. akhirnya saya dan Pak sundoro, jalan kaki  pelan-pelan menyusuri jalanan menuju parkiran Bis di Pantai Watu Ulo hingga tepat pukul 17.15. Kita melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang kami ingin membeli Oleh-oleh untuk keluarga, hanya saja cuman ada beberapa penjual oleh-oleh yang sangat sekali tidak lengkap, ini masukan untuk Pemda di sana agar di lengkapi lagi.Tiba di Kecamatan Prigen/Perguruan Tamansiswa Prigen pukul, 12.30. Semoga suatu saat bisa kesana lagi Tanjung Papuma.

Sunday, 28 April 2019

Malam Tahun baru 2017 Di Pusaran Ka'bah


MALAM TAHUN BARU 2017
DI PUSARAN KA’BAH


Semua Ummat Islam Berharap Bisa menunaikan ibadah Haji atau Umroh, begitu juga saya. Awal mula aku gak percaya bisa kesana dan menghabiskan malam tahun baru di pusaran ka’bah. Saya punya keyakinan bahwa kalau ada kemauan dan niat yang tulus, pasti Allah akan mengabulkannya. Ternyata itu bukan hal yang tidak mungkin. Sebagai mana Allah Janjikan. Saya hanyalah seorang guru swasta di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Prigen  Kabupaten Pasuruan. Dengan gaji yang tidak begitu besar, bahkan di bawa UMR, merasa tidak mungkin bisa menunaikan ibadah Umroh, tapi yang namanya orang kepingin, apalagi kepinginnya ibadah, pasti ada jalan. Setiap selesai shalat lima waktu aku selalu berdoa, mau tidur bangun tidur aku selalu berdoa, Ya Allah, beri kesempatan aku mengunjungi makam rosulullah, beri kesempatan aku berdoa di pintu Ka’bah. Setiap hari dalam hatiku berucap demikian, selain doa doa yang lain. Alhamdulillah, kurang lebih satu tahun dari keinginanku  ternyata di kabulkan oleh Allah.

Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah untuk be rumroh”



Pada bulan Desember , tahun 2016. Aku di takdirkan dan di panggil untuk menunaikan umroh,  berangkat dari Rumah aku berempat , istriku, dan kedua anakku. Sengaja aku tidak memberi tahu saudara dan para tetangga, Karena aku tidak melakukan tasyakuran keberangkatan , sebagaimana di lakukan oleh orang- orang yang akan menunaikan ibadah umroh atau ibadah haji, karena tidak ada biaya untuk itu. Aku bermalam di Mojokerto, di rumah mertua, sambil pamitan sama mertua dan kakak-kakanya istriku. Paginya aku kumpul di rumah Bapak  H. Zaini, di Mojosari, Pemilik Tour and Travel Umroh dan Haji. Kita berangkat bersama- sama rombongan, dengan naik Bis, menuju Masjid Al-Aqbar, untuk melakukan shalat dhuhur sambil menantikan  keberangkatan menuju bandara Juanda . Sore sekitar pukul 14.00, pesawat mulai tak take off, kurang lebih 9 jam perjalanan , kami sampai di madinah Pk. 11.00  Wib. Atau Pk. 20.00 waktu Arab Saudi.
Kurang lebih 13 hari, kami berada di sana, enam hari di madinah dan 7 hari di Makkah, Selama di sana aku focus ibadah dan kuhabiskan waktuku di masjid dan Ka’bah. Setiap berdoa aku merasa begitu banyak dosa- dosa yang telah aku perbuat, dan saking syukurnya bisa sampai di sana, Air mataku terus menetes, hingga beberapa hari.


Di Madinah aku sempat masuk di Arroudhoh, tempat mimbarnya Nabi Muhammad SAW, awal mula berkutbah, dan disinilah katanya, do’a kita di izabahi oleh Allah SWT.
Dimadinah aku sempat di tinggal rombongan yang sedang rekreasi di bumi maknit, karena pada waktu  pulang dari Shalat subuh di masjid Nabawi, ada orang tua yang bingung kehilangan rombongan, dan lupa dengan hotelnya. Aku tidak tega melihatnya, dengan sabar mengantar, Tanya petugas dan polisi tidak ada yang tahu , travelnya di hubungi tidak di angkat, aku hampir putus asah. Alhamdulillah kurang lebih 2 jam putar putar ngantar , baru sadar dan ingat lokasi tinggalnya, yaa… aku sudah kadung di tinggal rombongan. Tapi gak apah yang penting bisa nolong orang di sana.

Ya Allah limpahkan rahmad dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya “

Di Makah aku tinggal di Hotel Jw Mariot, seperti di Madinah, aku tetap focus ibadah dan menghabiskan waktuku di masjid dan Ka’bah. Aku pulang bila saatnya makan, dan istirahat itupun cuma sebentar .
Saya melakukan Umroh selama tiga kali, yang pertama untuk diri sendiri, karena aku belum pernah umroh, setelah itu umroh untuk ibundaku ibu Rahayu Kulsum dan teraakhir umroh untuk ayandah, Bapak sami’an. Dan istimewanya , keinginan ku untuk bisa menghabiskan pergantian waktu di pas pusaran Ka’bah dapat terwujud. Saya keluar hotel pukul 11.00 malam, lalu aku melakukan tawaf, dan pas pukul 12.00, berada di Hijir Ismail, yang juga katanya doa - doa kita di kabulkan, saya bisa membaca Alquran dan berdoa disini sambil menunggu pergantian tahun baru.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhaan-Mu dan surge –Mu, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Wahai Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”



 Menjelang kepulangan aku melakukan tawaf perpisahan bersama rombongan, di sini aku merasa berdosa dan teringat dengan istriku, karena aku tidak bisa berangkat umroh bersam istri, memang karena tidak ada biaya, tapi aku disana terus berdoa semogah di kasih panjang umur, bisa kembali ke makam Rosullullah dan ke Ka’bah bersama Istriku dan kedua anakku, Arla siti Aqilah Mutiallah dan M. Ghozal Izzulhaq Mutiaallah, Semogah terwujud sebagaimana doa-doaku yang pertama. Amin.

" YAKIN DENGAN KEKUATANMU YA ALLAH, AKU BISA KEMBALI DENGAN KELUARGAKU, YAKIN...YAKIN.... ATAS IZIN ENGKAU."