MY TRIP MY ADVENTURE

My photo
Pasuruan, Jawa timur, Indonesia

Sunday, 28 April 2019

Malam Tahun baru 2017 Di Pusaran Ka'bah


MALAM TAHUN BARU 2017
DI PUSARAN KA’BAH


Semua Ummat Islam Berharap Bisa menunaikan ibadah Haji atau Umroh, begitu juga saya. Awal mula aku gak percaya bisa kesana dan menghabiskan malam tahun baru di pusaran ka’bah. Saya punya keyakinan bahwa kalau ada kemauan dan niat yang tulus, pasti Allah akan mengabulkannya. Ternyata itu bukan hal yang tidak mungkin. Sebagai mana Allah Janjikan. Saya hanyalah seorang guru swasta di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Prigen  Kabupaten Pasuruan. Dengan gaji yang tidak begitu besar, bahkan di bawa UMR, merasa tidak mungkin bisa menunaikan ibadah Umroh, tapi yang namanya orang kepingin, apalagi kepinginnya ibadah, pasti ada jalan. Setiap selesai shalat lima waktu aku selalu berdoa, mau tidur bangun tidur aku selalu berdoa, Ya Allah, beri kesempatan aku mengunjungi makam rosulullah, beri kesempatan aku berdoa di pintu Ka’bah. Setiap hari dalam hatiku berucap demikian, selain doa doa yang lain. Alhamdulillah, kurang lebih satu tahun dari keinginanku  ternyata di kabulkan oleh Allah.

Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah untuk be rumroh”



Pada bulan Desember , tahun 2016. Aku di takdirkan dan di panggil untuk menunaikan umroh,  berangkat dari Rumah aku berempat , istriku, dan kedua anakku. Sengaja aku tidak memberi tahu saudara dan para tetangga, Karena aku tidak melakukan tasyakuran keberangkatan , sebagaimana di lakukan oleh orang- orang yang akan menunaikan ibadah umroh atau ibadah haji, karena tidak ada biaya untuk itu. Aku bermalam di Mojokerto, di rumah mertua, sambil pamitan sama mertua dan kakak-kakanya istriku. Paginya aku kumpul di rumah Bapak  H. Zaini, di Mojosari, Pemilik Tour and Travel Umroh dan Haji. Kita berangkat bersama- sama rombongan, dengan naik Bis, menuju Masjid Al-Aqbar, untuk melakukan shalat dhuhur sambil menantikan  keberangkatan menuju bandara Juanda . Sore sekitar pukul 14.00, pesawat mulai tak take off, kurang lebih 9 jam perjalanan , kami sampai di madinah Pk. 11.00  Wib. Atau Pk. 20.00 waktu Arab Saudi.
Kurang lebih 13 hari, kami berada di sana, enam hari di madinah dan 7 hari di Makkah, Selama di sana aku focus ibadah dan kuhabiskan waktuku di masjid dan Ka’bah. Setiap berdoa aku merasa begitu banyak dosa- dosa yang telah aku perbuat, dan saking syukurnya bisa sampai di sana, Air mataku terus menetes, hingga beberapa hari.


Di Madinah aku sempat masuk di Arroudhoh, tempat mimbarnya Nabi Muhammad SAW, awal mula berkutbah, dan disinilah katanya, do’a kita di izabahi oleh Allah SWT.
Dimadinah aku sempat di tinggal rombongan yang sedang rekreasi di bumi maknit, karena pada waktu  pulang dari Shalat subuh di masjid Nabawi, ada orang tua yang bingung kehilangan rombongan, dan lupa dengan hotelnya. Aku tidak tega melihatnya, dengan sabar mengantar, Tanya petugas dan polisi tidak ada yang tahu , travelnya di hubungi tidak di angkat, aku hampir putus asah. Alhamdulillah kurang lebih 2 jam putar putar ngantar , baru sadar dan ingat lokasi tinggalnya, yaa… aku sudah kadung di tinggal rombongan. Tapi gak apah yang penting bisa nolong orang di sana.

Ya Allah limpahkan rahmad dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya “

Di Makah aku tinggal di Hotel Jw Mariot, seperti di Madinah, aku tetap focus ibadah dan menghabiskan waktuku di masjid dan Ka’bah. Aku pulang bila saatnya makan, dan istirahat itupun cuma sebentar .
Saya melakukan Umroh selama tiga kali, yang pertama untuk diri sendiri, karena aku belum pernah umroh, setelah itu umroh untuk ibundaku ibu Rahayu Kulsum dan teraakhir umroh untuk ayandah, Bapak sami’an. Dan istimewanya , keinginan ku untuk bisa menghabiskan pergantian waktu di pas pusaran Ka’bah dapat terwujud. Saya keluar hotel pukul 11.00 malam, lalu aku melakukan tawaf, dan pas pukul 12.00, berada di Hijir Ismail, yang juga katanya doa - doa kita di kabulkan, saya bisa membaca Alquran dan berdoa disini sambil menunggu pergantian tahun baru.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhaan-Mu dan surge –Mu, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Wahai Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”



 Menjelang kepulangan aku melakukan tawaf perpisahan bersama rombongan, di sini aku merasa berdosa dan teringat dengan istriku, karena aku tidak bisa berangkat umroh bersam istri, memang karena tidak ada biaya, tapi aku disana terus berdoa semogah di kasih panjang umur, bisa kembali ke makam Rosullullah dan ke Ka’bah bersama Istriku dan kedua anakku, Arla siti Aqilah Mutiallah dan M. Ghozal Izzulhaq Mutiaallah, Semogah terwujud sebagaimana doa-doaku yang pertama. Amin.

" YAKIN DENGAN KEKUATANMU YA ALLAH, AKU BISA KEMBALI DENGAN KELUARGAKU, YAKIN...YAKIN.... ATAS IZIN ENGKAU."

No comments:

Post a Comment