WISATA BALEKAMBANG DULU DAN
SEKARANG
Pintu Masuk Wisata Bale Kambang
Pada waktu masih kuliah saya
sering mengunjungi tempat tempat wisata di
Malang dan sekitarnya. Karena kebetulan saya kuliah di Malang. Waktu
tidak ada kuliah atau liburan saya sempatkan untuk datang ke tempat - tempat wisata di Malang, selain untuk
refresing ya hanya jalan-jalan saja. Tempat wisata itu antara lain di daerah
batu, yang dulu sering terkenal dengan tongkrongannya di Pujon tempat jagung bakar (rumah payung), daerah
Pantai, Ngeliyep, kendang merak, dan Balekambang. Dulu tempat wisata favoritnya para mahasiswa adalah pantai Ngeliyep dan Balekambang, yang
lainnya belum ada. Masih teringat di fikiran saya , waktu ke Bale Kambang,
jalannya masih susah dan jelek sekali, Orang jualan di pesisir pantai masih
bisa di hitung dengan jari, dan lokasinya cukup bersih.
Tepi pantai
Pantai masih surut
Tapi setelah beberapa tahun saya
tidak pernah datang ke sana, baru hari ini Minggu, 16 Juni 2019, yang kebetulan
di sekolah kami Perguruan Tamansiswa ada acara rutinan keluarga besar
Tamansiswa Prigen setiap tahun sekali, yaitu acara kumpulan keluarga. Kita sekalian
ada acara wisata di Bale Kambang.
Kita start dari Perguruan
Tamansiswa Prigen, sekitar pukul 06.30,
dan sampai di Rumah Bapak imam, di desa Sumber Manjing Kulon, sekitar pukul
09.00. Agak cepat , karena kita lewat jalan tol yang baru dan masih gratis,
sehingga kita bisa menghemat waktu sekitar 2 jam.
Pukul 10.00, Acara di mulai,
hingga pukul 13.00. setelah itu kita berangkat ke tempat Wisata Bale Kambang, bersama
rombongan dengan naik 2 Elf Long.Ternyata diluar dugaan saya, sudah beberapa
tahun tidak kesana aku kira fasilitas jalan menuju tempat wisata sudah baik,
lebar dan mulus.Tapi apa yang ku dapati, jalan menuju wisata Bale kambang Masih
tetap seperti Dulu, tidak ada pelebaran jalan, dan banyak yang rusak, sehingga
kita harus ekstra hati-hati bila bersalipan. Untuk jalan yang mendekati Lokasi wisata sudah lebar dan sudah bagus.
Mestinya pemerintah daerah Malang dalam hal ini yang punya wilayah, terus
berbenah. Terutama untuk sarana jalan yang menuju ke tempat-tempat wisata ,
supaya di perlebar dan diperbaiki, tidak kayak sekarang masih banyak jalan yang
rusak, sehingga para pengunjung banyak yang komplien, begitu juga saya.
Rest Are Tepi Pantai
Kita sampai di wisata Bale
Kambang sekitar pukul, 13.30, hanya membutuhkan waktu 30 menit dari desa Sumber
Manjing Kulon, andai kata Jalan di perlebar, dan Kondisi mulus saya yakin tidak
sampai 30 menit. Sampai disana kita solat duhur, setelah itu kita berpisah
sendiri-sendiri. Kebetulan saya masih –teringat masa lalu , ya.. tentu dengan
orang-orang yang ada di hati, aku sengaja jalan sendiri, untuk mengingat
masa-masa indah waktu itu, sambil menyusuri pantai mulai dari pintu gerbang,
hingga ke ujung lokasi, yaitu di bukit atau padepokan. Dari sini saya merasakan
perbedaannya dengan Bale Kambang Yang dulu, sekarang kebetulan akhir liburan,
pengunjung membludak , sepeda dan mobil banyak sekali, dan penjual sudah begitu
banyaknya, bibir pantai sudah di Beton cukup rapi sekali, hanya saja kondisinya
sangat kotor sekali dengan sampah. Di bukit atau padepokan untuk sesembahan
sekarang ada semacam candi yang cukup bagus, dan menambah penampilan pantai
Bale Kambang, Flying Fog juga mulai ada. Semoga kedepan Bale Kambang akan lebih
baik, dan kebersihan perlu di jaga, sehingga pengunjung bisa betah disana.
Padepokan Sesembahan mirip di tanah lot