MY TRIP MY ADVENTURE

My photo
Pasuruan, Jawa timur, Indonesia

Thursday, 27 June 2019

Wisata Kawah Putih


 WISATA KAWAH PUTIH



Pada hari Minggu, 8 November  2015. Saya bersama Pendamping dan Operator PKH Kabupaten Pasuruan , Melakukan Study Banding ke Dinas Sosial bandung. Selesai acara Study Bandung dilanjut dengan kunjungan wisata ke Kawah Putih,  Pasar baru, Cibaduyut dan rencana terakhir ke Trans Studio, namun waktu yang tidak memungkinkan akhirnya ke studio Trans di batalkan. Acara Study Banding dan Wisata yang semestinya saya lewati dengan suka cita, malah berakhir tidak mengenakkan bagi aku, karena waktu aku jalan-jalan pagi, aku di gendam oleh sekelompok orang di sekitar Hotel Wilton, dan sempat di ajak keliling -keliling, hingga ke ATM. Untung aku dikembalikan ke hotel dengan selamat walau semua uang di dompet di ambil. Semogah engkau yang mengambil /menggendam aku di ampuPni dosa-dosanya. berikut foto wisata di Bandung.
Foto bersama teman Pendamping PKH Kab. Pasuruan

Foto menuju lokasi Kawah Putih

Foto lokasi kawah Putih


Wisata Bendungan Selorejo

 BENDUNGAN SELOREJO

Hari Sabtu, 2 Januari 2016, Diawal Tahun baru, Saya dan keluarga sebenarnya sudah persiapan untuk pulang ke rumah di Ledug Prigen Pasuruan. Karena kakak istriku pingin ngajak rekreasi sekaligus menghabiskan Tahun baru, mumpung masih ada waktu libur . Akhirnya kita batalkan untuk pulang. Dan rekreasi yang kita pilih adalah ke Bendungan Selorejo, sekalian aku nostalgia ke sana. Selorejo sekarang beda dengan waktu awal aku ke sana , sekitar tahun 1990, dimana air bendungan sampai di bibir lokasi parkir. sekarang kalau mau naik perahu harus jalan cukup jauh, karena debit air sangat berkurang sekali, dan sekarang ada jembatan goyang yang cukup bagus dan menantang adrenalin pengunjung. Jembatan ini menghubungkan ke lokasi pemandian. Untuk pemandangan masih bagus sekali. berikut .




Jembatan goyang


Honey Moon di Jogjakarta

HONEY MOON DI JOGJAKARTA

    Pada tanggal 14 September 2017, adalah hari Ulang Tahun Pernikahanku yang ke 16, atau tepatnya tanggal 14 September 2001 kami melangsungkan pernikahan, di Balongbendo - Krian- Sidoarjo. Acara Ulang Tahun pernikahan ini kami raya kan secara sederhana dengan menggelar tasyakuran bersama keluarga sambil membuat tumpeng mini. Yang kami bagi-bagi pada keluarga dan tetangga dekat. Selesai acara kami ingin mengingat kenangan waktu kita honey moon di Jogjakarta. Kalau dulu kita berdua, kali ini kami bertiga , yaitu Saya, Istri, dan Anak saya yang kedua Arla Siti Aqila Mutiallah, Anak Yang Pertama Muhammad Ghozal Izzulhaq Mutiallah, Tidak Mau ikut , karena sekolah.

Saya berangkat Hari Rabu, tanggal 20 September, Selesai Rapat di Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Rapat selesai pk. 15.00. Saya langsung menuju Stasiun Kereta Api Gubeng Surabaya, karena mulai awal kita ingin naik kereta Api. Sesampai di stasiun tiket sudah habis yang  untuk jurusan ke Jogja. Akhirnya saya menuju ke Terminal Bis Bungurasih. Kami beli Tiket Bis Eksekutif, agar perjalanan nyaman dan lebih cepat,  ternyata tidak ada bedanya dengan naik Bis biasa. Bisnya lambat nyampai di Jogja. Berangkat Pk. 17.00, sampai di Jogja pk 01.30. Kami turun di Janti dan naik Taksi jurusan ke Jl. Sosrowijayan, saya sengaja untuk nginap di Hotel Oriza, sebagaimana kami Honeymoon 16 tahun yang lalu. Tapi karena nyampai sudah malam dan hotel di sana begitu juga Hotel Oriza tujuan awal juga fool booking. Akhirnya kami menyerah yang penting dapat kamar, dan  alhamdulillah kami dapat hotel namanya , hotel Bahagia yang berjarak beberapa meter dari Hotel Oriza.

  Kami bangun pagi - pagi sekali, langsung  jalan-jalan sambil cari sarapan pagi, kebetulan di pinggir jalan ada orang jualan Gudek namanya Bu Menuk, saya sarapan pagi Gudek Bu menuk, Rasanya enak dan sambal goreng ceceknya pedasnya sangat nendang. Selama dua hari kami bertiga menghabiskan waktu di jogja, kami hanya ngantar istri belanja pakaian, dan wisata kuliner di sepanjang Marioboro dan Pasar Bringharjo. Waktu ke Kraton sudah tutuk Pk. 16.00 ke sana. Tak apa memang kita mulai awal tujuan ke Jogja tidak ingin ke mana-mana , tapi hanya ingin merayakan Ulang tahun pernikahan dan mengingat kenangan manis berdua.

 Malam terakhir di Jogja saya sengaja keluar sendiri  sekitar pk. 12.00, di sepanjang Jl. Marioboro masih cukup ramai pas kebetulan hari Jumat tanggal 21 September hari Libur. Saya menikmati malam sendiri karena Istri dan anak capek dan tertidur pulas. Saya nongkrong sambil menikmati Mie Kluntung dan sambil mendengarkan lagu-Iwan Fals yang dinyanyikan oleh Kelompok musik pengamen jalanan.

Kami Check Out dari hotel , setelah selesai shalat Jumat dan alhamdulillah sudah dapat tiket karena sudah pesan sebelumnya. Pukul 16.30, Kereta mulai jalan dan saya sampai di Stasiun Gubeng Surabaya Pk.10.00. Lalu naik Taksi ke Terminal bungurasih karena mobil aku parkir di sana. Sampai dirumah sekitar pukul 01.00. Alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat. Semogah Tuhan memberikan kesempatan lagi aku dan keluarga berlibur lagi Ke sana.

Monday, 17 June 2019

Bale Kambang Dulu dan Sekarang


WISATA BALEKAMBANG DULU DAN SEKARANG

Pintu Masuk Wisata Bale Kambang

Pada waktu masih kuliah saya sering mengunjungi tempat tempat wisata di  Malang dan sekitarnya. Karena kebetulan saya kuliah di Malang. Waktu tidak ada kuliah atau liburan saya sempatkan untuk datang ke tempat -  tempat wisata di Malang, selain untuk refresing ya hanya jalan-jalan saja. Tempat wisata itu antara lain di daerah batu, yang dulu sering terkenal dengan tongkrongannya di Pujon  tempat jagung bakar (rumah payung), daerah Pantai, Ngeliyep, kendang merak, dan Balekambang. Dulu tempat  wisata favoritnya para mahasiswa  adalah pantai Ngeliyep dan Balekambang, yang lainnya belum ada. Masih teringat di fikiran saya , waktu ke Bale Kambang, jalannya masih susah dan jelek sekali, Orang jualan di pesisir pantai masih bisa di hitung dengan jari, dan lokasinya cukup bersih.
Tepi pantai

Pantai masih surut

Tapi setelah beberapa tahun saya tidak pernah datang ke sana, baru hari ini Minggu, 16 Juni 2019, yang kebetulan di sekolah kami Perguruan Tamansiswa ada acara rutinan keluarga besar Tamansiswa Prigen setiap tahun sekali, yaitu acara kumpulan keluarga. Kita sekalian ada acara wisata di Bale Kambang.

Kita start dari Perguruan Tamansiswa Prigen,  sekitar pukul 06.30, dan sampai di Rumah Bapak imam, di desa Sumber Manjing Kulon, sekitar pukul 09.00. Agak cepat , karena kita lewat jalan tol yang baru dan masih gratis, sehingga kita bisa menghemat waktu sekitar 2 jam.
Pukul 10.00, Acara di mulai, hingga pukul 13.00. setelah itu kita berangkat ke tempat Wisata Bale Kambang, bersama rombongan dengan naik 2 Elf Long.Ternyata diluar dugaan saya, sudah beberapa tahun tidak kesana aku kira fasilitas jalan menuju tempat wisata sudah baik, lebar dan mulus.Tapi apa yang ku dapati, jalan menuju wisata Bale kambang Masih tetap seperti Dulu, tidak ada pelebaran jalan, dan banyak yang rusak, sehingga kita harus ekstra hati-hati bila bersalipan. Untuk jalan yang mendekati   Lokasi wisata sudah lebar dan sudah bagus. Mestinya pemerintah daerah Malang dalam hal ini yang punya wilayah, terus berbenah. Terutama untuk sarana jalan yang menuju ke tempat-tempat wisata , supaya di perlebar dan diperbaiki, tidak kayak sekarang masih banyak jalan yang rusak, sehingga para pengunjung banyak yang komplien, begitu juga saya.

Rest Are Tepi Pantai

Kita sampai di wisata Bale Kambang sekitar pukul, 13.30, hanya membutuhkan waktu 30 menit dari desa Sumber Manjing Kulon, andai kata Jalan di perlebar, dan Kondisi mulus saya yakin tidak sampai 30 menit. Sampai disana kita solat duhur, setelah itu kita berpisah sendiri-sendiri. Kebetulan saya masih –teringat masa lalu , ya.. tentu dengan orang-orang yang ada di hati, aku sengaja jalan sendiri, untuk mengingat masa-masa indah waktu itu, sambil menyusuri pantai mulai dari pintu gerbang, hingga ke ujung lokasi, yaitu di bukit atau padepokan. Dari sini saya merasakan perbedaannya dengan Bale Kambang Yang dulu, sekarang kebetulan akhir liburan, pengunjung membludak , sepeda dan mobil banyak sekali, dan penjual sudah begitu banyaknya, bibir pantai sudah di Beton cukup rapi sekali, hanya saja kondisinya sangat kotor sekali dengan sampah. Di bukit atau padepokan untuk sesembahan sekarang ada semacam candi yang cukup bagus, dan menambah penampilan pantai Bale Kambang, Flying Fog juga mulai ada. Semoga kedepan Bale Kambang akan lebih baik, dan kebersihan perlu di jaga, sehingga pengunjung bisa betah disana.

Padepokan Sesembahan mirip di tanah lot

Sunday, 28 April 2019

Malam Tahun baru 2017 Di Pusaran Ka'bah


MALAM TAHUN BARU 2017
DI PUSARAN KA’BAH


Semua Ummat Islam Berharap Bisa menunaikan ibadah Haji atau Umroh, begitu juga saya. Awal mula aku gak percaya bisa kesana dan menghabiskan malam tahun baru di pusaran ka’bah. Saya punya keyakinan bahwa kalau ada kemauan dan niat yang tulus, pasti Allah akan mengabulkannya. Ternyata itu bukan hal yang tidak mungkin. Sebagai mana Allah Janjikan. Saya hanyalah seorang guru swasta di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Prigen  Kabupaten Pasuruan. Dengan gaji yang tidak begitu besar, bahkan di bawa UMR, merasa tidak mungkin bisa menunaikan ibadah Umroh, tapi yang namanya orang kepingin, apalagi kepinginnya ibadah, pasti ada jalan. Setiap selesai shalat lima waktu aku selalu berdoa, mau tidur bangun tidur aku selalu berdoa, Ya Allah, beri kesempatan aku mengunjungi makam rosulullah, beri kesempatan aku berdoa di pintu Ka’bah. Setiap hari dalam hatiku berucap demikian, selain doa doa yang lain. Alhamdulillah, kurang lebih satu tahun dari keinginanku  ternyata di kabulkan oleh Allah.

Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah untuk be rumroh”



Pada bulan Desember , tahun 2016. Aku di takdirkan dan di panggil untuk menunaikan umroh,  berangkat dari Rumah aku berempat , istriku, dan kedua anakku. Sengaja aku tidak memberi tahu saudara dan para tetangga, Karena aku tidak melakukan tasyakuran keberangkatan , sebagaimana di lakukan oleh orang- orang yang akan menunaikan ibadah umroh atau ibadah haji, karena tidak ada biaya untuk itu. Aku bermalam di Mojokerto, di rumah mertua, sambil pamitan sama mertua dan kakak-kakanya istriku. Paginya aku kumpul di rumah Bapak  H. Zaini, di Mojosari, Pemilik Tour and Travel Umroh dan Haji. Kita berangkat bersama- sama rombongan, dengan naik Bis, menuju Masjid Al-Aqbar, untuk melakukan shalat dhuhur sambil menantikan  keberangkatan menuju bandara Juanda . Sore sekitar pukul 14.00, pesawat mulai tak take off, kurang lebih 9 jam perjalanan , kami sampai di madinah Pk. 11.00  Wib. Atau Pk. 20.00 waktu Arab Saudi.
Kurang lebih 13 hari, kami berada di sana, enam hari di madinah dan 7 hari di Makkah, Selama di sana aku focus ibadah dan kuhabiskan waktuku di masjid dan Ka’bah. Setiap berdoa aku merasa begitu banyak dosa- dosa yang telah aku perbuat, dan saking syukurnya bisa sampai di sana, Air mataku terus menetes, hingga beberapa hari.


Di Madinah aku sempat masuk di Arroudhoh, tempat mimbarnya Nabi Muhammad SAW, awal mula berkutbah, dan disinilah katanya, do’a kita di izabahi oleh Allah SWT.
Dimadinah aku sempat di tinggal rombongan yang sedang rekreasi di bumi maknit, karena pada waktu  pulang dari Shalat subuh di masjid Nabawi, ada orang tua yang bingung kehilangan rombongan, dan lupa dengan hotelnya. Aku tidak tega melihatnya, dengan sabar mengantar, Tanya petugas dan polisi tidak ada yang tahu , travelnya di hubungi tidak di angkat, aku hampir putus asah. Alhamdulillah kurang lebih 2 jam putar putar ngantar , baru sadar dan ingat lokasi tinggalnya, yaa… aku sudah kadung di tinggal rombongan. Tapi gak apah yang penting bisa nolong orang di sana.

Ya Allah limpahkan rahmad dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya “

Di Makah aku tinggal di Hotel Jw Mariot, seperti di Madinah, aku tetap focus ibadah dan menghabiskan waktuku di masjid dan Ka’bah. Aku pulang bila saatnya makan, dan istirahat itupun cuma sebentar .
Saya melakukan Umroh selama tiga kali, yang pertama untuk diri sendiri, karena aku belum pernah umroh, setelah itu umroh untuk ibundaku ibu Rahayu Kulsum dan teraakhir umroh untuk ayandah, Bapak sami’an. Dan istimewanya , keinginan ku untuk bisa menghabiskan pergantian waktu di pas pusaran Ka’bah dapat terwujud. Saya keluar hotel pukul 11.00 malam, lalu aku melakukan tawaf, dan pas pukul 12.00, berada di Hijir Ismail, yang juga katanya doa - doa kita di kabulkan, saya bisa membaca Alquran dan berdoa disini sambil menunggu pergantian tahun baru.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhaan-Mu dan surge –Mu, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka. Wahai Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”



 Menjelang kepulangan aku melakukan tawaf perpisahan bersama rombongan, di sini aku merasa berdosa dan teringat dengan istriku, karena aku tidak bisa berangkat umroh bersam istri, memang karena tidak ada biaya, tapi aku disana terus berdoa semogah di kasih panjang umur, bisa kembali ke makam Rosullullah dan ke Ka’bah bersama Istriku dan kedua anakku, Arla siti Aqilah Mutiallah dan M. Ghozal Izzulhaq Mutiaallah, Semogah terwujud sebagaimana doa-doaku yang pertama. Amin.

" YAKIN DENGAN KEKUATANMU YA ALLAH, AKU BISA KEMBALI DENGAN KELUARGAKU, YAKIN...YAKIN.... ATAS IZIN ENGKAU."

Saturday, 27 April 2019

Tips Bepergian ke Daerah Muslim Minoritas

TIPS BEPERGIAN KE DAERAH MUSLIM MINORITAS
(Berbagi Energi Kepedulian)

Bagi Anda yang suka bepergian atau traveling ke daerah yang umat muslimnya bukan menjadi penduduk mayoritas terkadang menimbulkan problem. sebab mencari makanan halal, ternyata relatif sulit di banding daerah asal kita.Tidak hanya diluar negeri, yang memang muslim adalah minoritas. Bahkan di dalam negeri pun, terkadang kita menemukan kendala dalam mencari makanan halal.

Ada beberapa langkah yang bnisa di lakukan saat bepergian ke daerah minoritas.

1. Cermati memilih hotel
    beberapa daerah seperti Ambon, manado, Kupang, Bali dan lain-lainnya. Dimana ummat islam lebih sedikit biasanya memiliki wilayah pemukiman sendiri(kampung Islam). Carilah hotel yang berada di kawasan muslim, sehingga lebih mudah penjagaan menu halalnya.
    Namun jika bepergian keluar negeri, tak perlu malu untuk menanyakan apakah ada menu halal di dalam hotel. Karena kepedulian halal, justru lebih berkembang pesat di luar negeri.

2. Membawa makanan ringan
    Makanan ringan berupa snack biscuit atau wafer, selai ringan juga dapa menjadi solusi sementara ketika menemukan rumah kakanan halal. Bawa secukupnya, sehingga tidak memberatkan barang bawaan.

3. Membawa alat masak
    Jika pergi bersam keluarga , tidak ada salahnya membawa alat masak portable. Selain ringan, dengan alat masak kita dapat menyajikan menu yang lebih lengkap bagi keluarga dan sesuai selera.

4. Cermat memilih restauran
    Restauran" branded" be;um tentu memiliki menu halal, namuntempat makan seperti rumah makan padang atau warung tegal biasanya menyajikan menu halal.
Sayangnya tidak semua rumah makan yang menyajikan menu halal, di proses dengan cara yang benar. Ada kalanya alat masak yang tersedia jadi satu dengan memasak makanan non halal. karena itu, tanyakan menu apakah makanan yang di sajikan halal semua atau ada yang non halal.
Kuat mental anda saat bertanya, karena banyak jawaban-jawaban beraneka macam akan terjadi.

5. Pilih menu vegetarian dan seafood
    Menu vegetarian dan seafood relatif terjaga kehalalannya, karena tidak tercampur dengan bahan makanan non halal.( Sumber :Majalah Donatur LMI)
    

Sunday, 21 April 2019

WISATA MUSEUM ANGKUT KOTA BATU


WISATA MUSEUM ANGKUT KOTA BATU

Musium angkut salah satu wisata yang masih baru dan langsung popular di kota batu malang. Tempat wisata ini memiliki konsep yang unik dan menarik untuk di kunjungi, museum ini merupakan satu-satunya tempat wisata yang pertama di Indonesia yang menampilkan konsep hiburan serta sejarah dari alat transportasi di dunia.


Saya bersama istri, kedua anak saya Izzul dan Arla, juga mertua saya bersama sama mengantarkan anak-anak yang ingin melihat bermacam-macam alat angkut. Anak - anak sangat senang sekali datang kesana selain bisa melihat alat transportasi yang sederhana sampai yang modern yang ada di dunia, selain menghibur anak anak bisa tahu sejarah perkembangan transportasi. Mertua saya juga banyak yang hapal mobil yang sudah tua, mulai tahun pembuatan dan asal produksi transportasi tersebut. Selain untuk hiburan di tempat wisata itu bisa dijadikan tempat selfi oleh para pengunjung. Banyak pengunjung yang merasa takjub oleh bebagai bangunan yang modelnya berasal dari Negara lain, misalnya ada kampung Coboy, kampong indian, serasa kita keliling dunia.
Lokasi museum ini sangat luas sekali sekitar 3 hektar, dan membuat saya capek sekali, tapi rasa capek bisa terobati dengan sensasi kendaraan angkut yang unik dan menarik, terutama anak laki-laki saya ghozal, merasa puas dan keliling sendiri sambil menaiki angkut.